BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka
melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga binaan yang sesuai dengan
tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan tahap perkembangan Pra-
Sekolah yaitu keluarga dengan tugas perkembangan yang meliputi anak usia 2,5 –
5 tahun. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengkajian pada keluarga, perumusan
diagnosa keperawatan keluarga dan menyusun intervensi sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga. Namun disini, penulis tidak melaksanakan intervensi yang
telah disusun, sehingga evaluasi juga tidak ada.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Yaitu ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.
b.Tujuan Khusus
1. Mengenal masalah kesehatan
keluarga
2. Merumuskan tindakan yang
tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.
3. Memelihara lingkungan (
fisik, psikis, sosial) sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan keluarga.
4. Memanfaatkan sumber daya yang
ada di masyarakat misal; Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk memperoleh
Pelayanan Kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran dari Asuhan Keperawatan Keluarga dengan tahap Pra- sekolah adalah
keluarga dengan anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun yaitu mempunyai
masalah kesehatan ataupun yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Defenisi
Keluarga dengan tahap perkembangan Pra-sekolah
adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak pertama berusia 2,5 tahun sampai
5 tahun.
B. Tugas Perkembangan Keluarga
1. Memenuhi kebutuhan anggota
keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, rasa aman;
2. Membantu anak untuk
bersosialisasi;
3. Beradaptasi dengan anak yang
baru lahir sementara kebutuhan anak yang yang lain juga harus terpenuhi;
4. Mempertahankan hubungan yang
sehat baik didalam maupun diluar keluarga ( keluarga lain dan lingkungan
sekitar);
5. Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan;
6. Meningkatkan hubungan
kerjasama antar suami istri;
7. Menstimulasi perkembangan
individual anak.
C. Masalah Kesehatan
- Penginfeksidan
menular
- Cidera dan
kecelakaan, jatuh, luka bakar, laserasi, keracunan
- Penurunan
kepuasan pasangan
- Sibling rivalry
( persaingan kakak beradik)
- KB
- Tumbuh- Kembang
- Masalah
pengasuhan anak : membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan,
menelantarkan anak, dan keamanan rumah
- Masalah
komunikasi keluarga
D. Masalah keperawatan yang
mungkin muncul
- Resiko cidera
- Resiko trauma
- Resiko keracunan
- Resiko infeksi
- Gangguan
penanganan pemeliharaan rumah
- Perubahan
menjadi orangtua
- gangguan
komunikasi verbal
E. Peran Perawat pada Keluarga
a. Monitor perkembangan awal
masa kanak-kanak
b. Pendidik : tindakan perawatan
/ pertolongan pertama dan kegawatan, perawatan gigi
c. Pemecah masalah : dukungan
penjelasan tentang penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia pra- sekolah
d. Fasilitator : KB, alat
kontrasepsi
BAB III
TINJAUAN
KASUS
A. Pengkajian
ASUHAN KEPERAWATAN
I.
DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga : Tn V
b.Usia : 37 th
c. Alamat :
Jl.Perintis Kemerdekaan no 110 Padang
d. Pekerjaan kepala keluarga : PNS
(tata usaha UNAND)
e. Pendidikan kepala keluarga : S1 Manajaemen Pendidikan UNP
Komposisi keluarga :
No
|
Nama
|
JK
|
Hub dg KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Status imunisasi
|
1
2
3
|
NY.R
An. M Rauf
A
An. M Azhim A
|
P
L
L
|
Istri
Anak
Anak
|
33 th
47 bln
8 bln
|
S1
-
-
|
RT
-
-
|
-
Lengkap
Lengkap*
|
*
kecuali campak
g.Genogram
Keterangan:
= laki-laki X= meninggal
= perempuan --------- =
serumah
h.
Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bpk.V adalah tipe
keluarga inti tradisional yang terdiri dari BpkV, Ibu S dan 2 orang anak laki-laki yaitu An. R dan
An.A yang masing-masing berumur 3 tahun 11 bulan dan 8 bulan. Walaupun tipe
keluarga Bpk.V adalah keluarga inti, namun rumahnya berdekatan dengan
kerabat/keluarga Ibu. S, sehingga jika Ibu S ingin pergi ke pasar sebentar,
anak-anaknya biasanya dititipkan pada keluarga Ibu. S ataupaun pada anak kos di
sebelah rumahnya.
i. Suku Bangsa
Bpk.V
dan Ibu. S keduanya berasal dari suku minang,
tepatnya Bpk.V bersuku pisang dan Ibu.S bersuku jambak. Namun selama ini
belum ada ditemui masalah yang berkaitan dengan suku bangsa karena mereka
berasal dari daerah yang sama yaitu daerah minang.Pola makan suku minang yang
dikenal suka dengan makanan yang pedas, bersantan dan berlemak tidak ditemui
dalam keluarga Bpk.V. Namun keluarga Bpk.V biasanya lebih suka dengan makanan
yang digoreng. An R tidak suka dengan makanan yang pedas.Dalam berkomunikasi
sehari-hari, keluarga Bpk.V menggunakan bahasa minang.
j. Agama
Agama
yang dianut oleh keluarga Bpk.V adalah islam. Keluarga Bpk.V biasanya melakukan
shalat lima waktu dirumah dan jarang shalat berjamaah di mesjid.Ini dikarenakan
Bpk. V sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat pergi ke mesjid. Bpk.V
biasanya berada di rumah waktu shalat magrib, isya dan subuh. Sedangkan Ibu. S
sibuk dengan pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh dua orang
anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Pernah Bpk.V mengajak An.R shalat
berjamaah di mesjid, namun ternyata An.R mengganggu shalat berjamaah, sehingga
sejak saat itu Bpk.V tidak pernah lagi shalat berjamaah di mesjid.Namun
sekarang Bpk.V sering magrib berjamaah di rumah bersama An.R, dimana Bpk.V
sebagai imamnya dan An.R sebagai makmum yang mengikuti dibelakang sambil
belajar shalat. Setelah shalat Bpk.V biasanya membaca al-quran dan mengajarkan
An.R membaca huruf hijaiyah.Dan sekarang An.R sudah bisa membaca huruf hijaiyah
sampai “tsa”.
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber
pendapatan keluarga sepenuhnya dipegang oleh Bpk.V sebagai kepala keluarga
yaitu dari gaji Bpk.V sebagai PNS di tata usaha Unand. Dan saat ini Bpk.V juga
diperbantukan di ICMI. Ibu.S juga membantu pemenuhan kebutuhan keluarga dengan
uang dari sewa kamar kosnya.Dari gaji Bpk.V perbulan, keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder. Jika ditotalkan antara gaji Bpk.V
dengan sewa kamar kos Ibu.S perbulan didapatkan sekitar Rp.2.000.000 bahkan
lebih. Pengeluaran rumah tangga berfokus pada pembiayaan kebutuha hidup
sehari-hari dan tagihan rutin perbulan yaitu tagihan listrik, air/PAM, dan
telepon. Untuk tagihan ritin ini, biasanya keluarga Bpk.V mengeluarka uang
sekitar Rp.360.000.Keluarga Bpk.V memiliki peralatan elektronik yang bisa
dibilang lengkap seperti rice cooker, kipas angin, kulkas, televisi,dan VCD.
l. Aktivitas
Rekreasi Keluarga
Keluarga Bpk.V memiliki aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. Aktivitas
rekreasi biasanya berkumpul dengan keluarga seperti dengan bermain dengan
anak-anak ataupun dengan menonton TV bersama.Keluarga Bpk.V juga ada berekreasi
keluar kota seperti waktu lebaran kemaren (2006), dimana keluarga Bpk.V
berekreasi ke tempat pemandian Batang Tabik.
Selain itu Bpk.V
juga sering mengajak An. R dan istrinya Ibu.S berekreasi ke pusat perbelanjaan
seperti matahari, minang plaza, dll.Namun sejak An. A lahir, Ibu.S jarang pergi
berekreasi lagi karena An.A masih kecil. Setiap pagi, sebelum Bpk.V pergi
bekerja An. R sering diajak meraton pagi ataupun bermain bola basket/voli
didepan rumahnya. Dan ketika hari Minggu, Bpk.V biasanya mengajak An.R berenang
atau bermain bola basket di lapangan basket FK.
II.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap poerkembangan keluarga
saat ini
Tahap
perkembangan keluarga Bpk.V saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak pra sekolah yaitu anak pertama dengan usia 2,5 – 5 tahun, dengan tugas
perkembangan keluarga sebagai berikut:
a. memenuhi kebutuhan anggota
keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa aman
b. membantu anak untuk
bersosialisasi
c. beradaptasi dengan anak yang
baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi
d. mempertahankan hubungan yang
sehat baik di dalam maupun di luar keluarga
b.Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi
Yang
paling terasa bagi keluarga adalah adanya sibling rivalry yatu persaingan
antara kakak-beradik. An.R merasa adiknya adalah saingannya, terutama dalam
mendapatkan kasih sayang ataupun perhatian dari orang lain.An.R akan marah
sekali pada adiknya ketika lawan mainnya tiba-tiba maninggalkannya hanya karena
ingin memanggil An.A.An.R juga akan marah
kalau mainannya dipegang oleh An.A.
c. Riwayat keluarga inti
Bapak V dan ibu S menikah sejak 4
tahun lalu (2002). Ibu S dan mengatakan bahwa ia dan Bpk. V mulanya dikenalkan
oleh orangtua (ibu) dari ibu S.Mulanya Ibu. S kurang tertarik dengan Bpk V.
Namun karena ibu S salut dengan keoptimisan
Bpk. V thd Ibu. S, akhirnya Ibu. S tertarik juga thd Bpk V. Di samping itu Ibu
S juga kasihan thd Bpk V karena belum juga dapat jodoh dan sudah sejak kecil
Bpk V tidak mendapat kasih sayang dari ibunya .Itu karena ibunya meninggal
ketika usianya masih kecil.
Pada saat ini riwayat kesehatan keluarga
adalah :
· Bpk V biasanya mengeluh kalau
dia merasa capek, lelah, letih,lesu. Ini karena kesibukan Bpk V sendiri.
Sebenarnya dia juga tidak menginginkan kerja yang terlalu sibuk, namun karena
tuntutan profesi,maka harus dijalaninya. Biasanya rasa capeknya hilang setelah
An. R menginjak-injak tubuh bpk V. Bpk V
dalam enam bulan terakhir tidak mengalami penyakit yang serius. Hanya menderita
flu disertai demam pada saat Hari Raya Idul Fitri th 2006.Bpk V mengatasinya
hanya dengan banyak minum air putih kadang juga minum madu + telur dan biasanya
flu cepat hilang. Kalau tidak,beliau minum parasetamol,pernah juga procold.tapi
kalau makn procol dengan jarak lima jam Bpk V menjadi sakit kepala. Sejak itu
dia biarkan sakit kepalanya dan menghentikan minum obat luar. Bpk V mengatakan
dulu sejak SD menderita pembengkakan kelenjar. Lalu dia memeriksakan ke
puskesmas tapi hanya diberi suntikan saja,dan Bpk V merasa tidak jauh lebih
baik. Lalu dia konsultasikan ke dokter bedah , menurut dokter tsb Bpk V
dianjurkan segera dioperasi. Bpk V tidak menuruti perintah dokter juga sering sakit kepala namun mencari
pengobatan alternatif yaitu dengan meminum air rebusan tanaman Binalu Limau
Kapas. Setelah meminum rutin dua kali sehari, pembengkakan kelenjar itu menjadi
hilang. Bpk V juga pernah menderita Tifus th 1997,menurutnya karena ia saat itu
terlalu banyak ikut kegiatan organisasi. Bpk V mengatakan bahwa dia tetap makan
teratur namun memang keadaan lingk kostya yang tidak bersih yakni di belakang
kampus UNP. Bpk V memeriksakan ke bidan dan setelah di tes serologi titer
antigennya >300. Bpk V mengatakan bahwa BABnya lancar yaitu dua kali
sehari,kadang-kadang juga konstipasi. Namun, menurutnya itu karena tergantung
dari makanan.
· Ibu S tidak pernah menderita
penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan cuaca seperti flu ataupun
demam. Biasanya ibu S meminum obat tradisional seperti air kacang, air
bengkoang + madu dan untuk mengatasi demam Ibu S minum air bunga raya. Ibu S
pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika mengikuti check up gratis dekat
rumahnya, lalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut ibu S itu tidak benar.
Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit-sakit sendi biasa yang menurut ibu S
itu karena kelelahan bekerja.
· An R pernah mencret selama
tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan
bisul di kepala. Ibu S membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka
kunjungi. Doter memberi An R obat Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas
4 buah An R menjadi karies. Satu bulan sebelum puasa Ramadhan th 2006 An R juga
pernah muntah karena kebanyakan makan mie sedap. An R juga pernah muntah ketika
bermain sama Bpk V. Orangtuanya membawa An R ke RS. Yos Sudarso karena
penanganannya lebih cepat.
· An A yang baru berusia 8 bln
belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya menderita flu biasa sudah 3 x
yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6 januari 2007 . Ibu S membawa
ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam anak.
d.Riwayat
keluarga sebelumnya
Ibu S mengatakan
kedua orangtuanya masih ada sampai sekarang. Ibu S mengatakan tidak ada
penyakit-penyakit serius/berat seperti penyakit jantung,penyakit
gula,hipertensi dsb di dalam keluarganya. Namun, penyakit maag banyak ditemui
pada keluarga Ibu S. Saudara perempuan Ibu S dan kedua orangtuanya menderita
penyakit maag. Kedua orangtua Ibu S juga menderita penyakit rematik dan asam
urat.
Keluarga dari Bpk V
ada yang menderita stroke yakni ayah Bpk
V ketika berumur 30 th. Selain itu ada juga
menderita sakit mata / katarak.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Keluarga bpk V
tinggal di rumah pemberian orangtua Ibu S di lingkungan yang cukup padat berupa
rumah petak. Mereka tinggal berdekatan dengan rumah keluarga ibu S. Rumah yang
mereka tempati sekarang ini adalah pemberian dari orang tua Ibu.S yang
diberikan setelah mereka menikah. Luas rumah kira-kira 30m3.Rumah
terdiri dari 1 ruang tamu yang merangkap sebagai ruang keluarga, 1 ruang makan,
1 kamar tidur,1 dapur dan 1 kamar mandi/WC. Antara ruang tamu dan ruang
keluarga dipisahkan oleh dinding dan tirai.Rumah tersebut berlantai semen dan
dindingnya dari batu bata.Rumah tidak memiliki halaman untuk menanam tanaman
ataupun untuk bermain An.R, namun rumah memiliki teras berlantai semen.
Perabotan yang ada
di rumah keluarga Bpk.V adalah lemari,tempat tidur,meja makan,kursi
makan.Keluarga tidak memiliki kursi tamu karena luas rumah yang kecil sehingga
tidak memungkinkan diletakkannya kursi tamu.Selain itu keluarga memiliki kulkas
yang berukuran besar, TV,rice cooker,VCD,telepon,dan kipas angin.Ada lemari
yang terletak di dinding pamisah ruang tamu dan ruang makan, yang mana disana
ditempatkan TV, VCD, dan telepon.Pada ruang makan ditempatkan lemari pakaian
dan kulkas yang letaknya persis juga didepan kamar tidur keluarga Bpk.V.
Pencahayaan dan
ventilasi cukup baik,kecuali pada dapur.Dapur kurang terpapar dengan sinar
matahari dan ventilasi yang sedikit.Tapi sanitasinya baik.Sampah biasanya
dikumpulkan dan dibuang di depan rumah yang nantinya dibakar.Atau kadangkala
sampah yang dikumpulkan digantungkan pada tempat penggantungan sampah didepan
rumah yang nantinya diambil oleh petugas sampah.
Pengaliran air
limbah rumah tangga ke selokan yang berada disamping rumah yang akhirnya
bermuara kekali di depan rumah. Aliran selokan yang berada disamping rumah tidak
bisa dinilai karena tertutup oleh semen.Untuk penyediaan air bersih berasal
dari air ledeng/PAM dan sumber penerangan keluarga dari lampu listrik.
Secara umum
kebersihan rumah cukup baik dan rapi,namun kadangkala rumah sedikit barantakan
jika An.R bermain dengan mainan-mainannya. Rumah keluarga Bpk.V berdampingan
dengan rumah kos, sehingga teras rumah juga bersatu.Diteras rumah terdapat
pot-pot tempat mananam bunga, jemuran kain.Teras ini biasanya juga dimanfaatkan
untuk tempat bermain An.R seperti bermain bola.Teras diberi pagar dari kayu.
b.Karakteristik tetangga dan
komunitas RW
Keluarga tinggal di
lingkungan kampus kedokteran, sehingga di sekitar rumah banyak terdapat
kos-kosan mahasiswa.Antara rumah yang satu dengan rumah yang lain,jaraknya
sangat berdekatan dan rapat.Hubungan keluarga Bpk.V dengan tetangga berjalan
dengan baik.Tipe komunitas yang berada di sekitar tempat tinggal sifatnya
homogen yaitu berasal dari suku minang walaupun dari berbagai daerah di
sumatera barat.Sebagian besar komunitas RW adlah warga pendatang yang
berprofesi sebagai pegawai negeri,pegawai swasta,maupun pedagang.Tetangga
terdekat keluarga Bpk.V dalaha anak kos yang berada tepat disebelah rumahnya
setelah itu baru keluarga Ibu.S sendiri.
Ibu.S ada mengikuti
arisan RT, tapi sekarang hanya menitip saja,karena harus menjaga An.A yang
masih kecil.Sedangkan Bpk.V sendiri jarang berinteraksi dengan masyarakat
sekitar, karena kesibukannya. Dulu pernah Bpk.V ikut dalam kegiatan Siskamling,
namun sekarang tidak lagi, karena kegiatan Siskamling itu sendiri yang sudah
tidak ada lagi.An.R akrab denganb siapa saja terutama dengan mahasiswa
perempuan yang kabetulan kos disamping rumahnya.Tapi An.R jarang bermain dengan
anak-anak sekitar yang sebaya dengannya, karena Ibu.S takut anaknya terbawa
pengaruh buruk dari teman-teman An.R.Ibu S lebih memilih membiarkan temen-temen
An.R untuk datang dan bermain kerumahnya, sehingga dia dapat mengawasi
anaknya.Namun biasanya An.R bermain dengan saudara sepupu yang sebaya
dengannya.
c.Mobilitas
geografi
Ibu.S telah lama
tinggal didaerah ini yaitu sejak dia masih kecil umur 4 bulan. Sedangkan Bpk.V
tinggal di Padang sejak dia tama SMA yaitu pada tahun 1989.Setelah menikah
dengan Ibu.S, Bpk.V tinggal di rumah pemberian orang tua Ibu.S yang mereka
tempati sekarang ini.Kira-kira mereka sudah tinggal di rumah ini 4 tahun.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Karena Bpk.V sibuk
dengan pekerjaannya, maka waktu berkumpul dengan keluarga sedikit.Bpk.V
biasanya pulang sore hari sekitar jam 5, bahkan kadangkala malam hari.Dan
pernah juga Bpk.V pulang hingga larut malam karena harus lembur. Namun Bpk.V
bisa memanfaatkan waktu yang sedikit ini dengan keluarga.Kalau pulang sore,
biasanya pada malam harinya Bpk.V sering bermain ataupun bercengkerama
dengan anak-anaknya. Kadangkala mereka
juga menonton bareng. Namun kalau Bpk.V pulang malam, waktu bermain dengan
anak-anaknya tidak ada karena anak-anaknya sudah tidur.Pagi harinya Bpk.V sering
mengajak An.A main bola basket/voli di depan rumahnya sebelum pergi kerja.
Sedangkan hubungan
dengan tetangga baik, walaupun jarang berinteraksi dengan tetangga
sekitar.Bpk.V sekali-sakali ada berkumpul dengan tetangga sekitar rumahnya
untuk sekedar berbincang-bincang atau bersantai di depan rumahnya.
Hubungan dengan kedua keluarga besar baik dari pihak Bpk.V maupun Ibu.S
berjalan denagn baik dan mereka saling mengunjungi. Karena keluarga besar Ibu.S tinggal di samping rumah, sehingga
mereka setiap hari saling mengunjungi. Sedangkan dengan keluarga besar Bpk.V,
mereka jarang mengunjunginya karena berada di luar kota tepatnya kota
Bukittinggi. Biasanya mereka mereka pergi kesana pada hari-hari besar seperti
hari lebaran kemaren.
e. Sistem pendukung keluarga
Saat
pengkajian, anggota keluarga Bpk V sehat, kecuali An. A yang kebetulan sedang
sakit flu.Biasanya jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka
keluarga besar Ibu.S maupun tetangga sekitar bersedia membantu dengan
meminjamkan motor ataupun dengan memberi obat-obat praktis. Biasanya keluarga
Bpk.V menggunakan sistem pendukung kesehatan yang ada seperti puskesmas, rumah
sakit maupun praktek dokter.Dan Ibu.S mengatakan kalau An. S yang sedang sakit ini telah dibawanya
puskesmas.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Bpk.V
mempunyai pola komunikasi yang fungsional.Komunikasi berjalan denagn dua arah
dan saling memuaskan kedua belah puhak.Kalau ada maslah keluarga, biasanya
didiskusikan dan diberikan umpan balik yang tepat. Kadangkala antara Ibu.S dan
Bpk.V ada terjadi perbedaan pendapat, namun segera mereda karena biasanya
dengan kesadaran sendiri akan meminta maaf jika merasa bersalah.
Komunikasi dengan
An.R juga cukup lancar, karena An.R sudah berumur hampir 4 tahun, jadi kata-kata An.R sudah cukup dimengerti dan
tidak membingungkan lagi. Namun komunikasi verbal dengan An.A belum bisa,karena
masih kecil-8 bulan.Tapi An. A sudah bisa memanggi “pa,ataupun ma”.Dalam
berkomunikasi sehari-hari, keluarga Bpk.V menggunakan bahasa minang. Tidak ada
pola kominikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga.
b.Struktur kekuatan keluarga
Yang memegang
kendali rumah tangga tetap pada Bpk.V sebagai kepala keluarga. Dalam urusan
rumah tangga seperti pemenuhan kebutuhan sehari-hari (memasak,mencuci,dll),
mengurus dan mengasuh anak, tetap dipegang oleh Ibu.S sebagai ibu rumah
tangga.Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah ataupun
konsensus.Maksudnya bila ada perbedaan pendapat masih bisa disatukan.
c. Struktur peran
Saat ini Bpk.V
berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggungjawab pada keluarganya,
mencari nafkah untuk pemenuhan kebutuhan primer maupun sekunder keluarga.
Selain itu Bpk.V juga berperan sebagai penenang bila An.R mengganggu Ibu.S yang
sedang bekerja melakukan pekerjaan rumah tangga ataupun mengganggu adiknya.
Sedangkan Ibu.S berperan sebagi pengurus rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari seperti memasak,mencuci,dll dan merawat anak. Sebagai istri, Ibu.S
menghormati dan berbakti kepada suami dalam memenuhi kebutuhan seksual suami.
d. Nilai dan norma keluarga
Ibu.S menyakini
tentang nilai-nilai yang berhubungan dengan kesehatan yang ada di
masyarakat.Ibu.S mengatakan tidak pernah percaya pada dukun/paranormal.Kalau
sakit,keluarga biasanya menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Nila An.R atau An.A sakit, keluarga Ibu.S akan langsung membawa anaknya ke
puskesmas,rumah sakit maupun ke dokter speialis anak yang sudah menjadi
langganan keluarganya.
V.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ibu.S mengatakan
sangat bahagia dengan perkawinannya.Jarang sekali ada pertengkaran yang
berkepanjangan karena mereka mampu mengatasinya dengan segera.Bpk.V dan Ibu.S
satu sama lain bersikap saling mengisi kekurangan masing-masing, saling
menghargai, dan saling membutuhkan satu sama lain.Apalagi sekarang telah
dikaruniai dua orang anak.
Tidak ada masalah
dalam pemenuhan kebutuhan pangan maupun sandang keluarga.Ibu.S mengatakan gaji
suaminya sudah lebih dari cukup dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Ibu.S tidak
ada menuntut lebih dari suami.Ibu.S ingin lebih memperhatikan dan merawat kedua
ankanya yang masih kecil-kecil.Ketika Bpk.V sedang tidak bekerja, Bpk.V gantian
menjaga An.R maupun An.A agar tidak mengganggu kegiatan rumah tangga Ibu.S
b.Fungsi sosialisasi
Untuk membesarkan
dan mendidik anak-anaknya dilakukan berdua.Waktu luang dimanfaatkan keluarga
untuk mempererat hubungan dan mencurahkan kasih sayang pada ank-anaknya.Ibu.S
lebih banyak bersama anak-anaknya daripada Bpk.V, namun tidak ada masalah dalam
hal ini, karena keluarga mengerti dengan pekerjaan Bpk.V.Ibu.S selalu mengawasi
anak-anaknya bermain.An.R biasanya bermain dengan sepupu yang sebaya dengannya
ataupun dengan anak kos. An.R jarang bermain dengan teman-teman sekitar yang
sebaya dengannya.Karena Ibu S takut An.A terbawa pengaruh buruk dari
teman-temannya. Ibu.S lebih senang jika teman-teman An.S datang dan bermain
kerumahnya.Namun An.R biasanya bermain dengan saudara sepupu yang sebaya
dengannya.
c. fungsi ekonomi
Ibu.S mengatakan
bahwa kebutuhan primer seperti pangan, sandang, papan sudah terpenuhi dengan
baik.Begitu juga kebutuhan sekunder juga sudah cukup terpenuhi.Ini terlihat dari
fasilitas rumah yang dimiliki seperti adanya kipas angin, TV,VCD, kulkas, rice
cooker dan telepon. Kalau sakit terutama Bpk.V maupun Ibu.S,biasanya sebelum
pergi ke pusat pelayanan kesehatan, mereka menggunakan pengobatan tradisional
dulu, tapi kalau sudah agak parah baru dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.
d. fungsi reproduksi
Keluarga Bpk.V
memiliki 2 orang anak.Ada rencana untuk menambah anak, tapi nanti setelah umur
An.A sudah agak besar.Baik Bpk maupun Ibu.S tidak mempermasalahkan jenis
kelamin anaknya, yang jelas mensyukuri saja yang diberikan Tuhan. Jarak antara
An.R dengan An.A adalah hampir 4 tahun.Keluarga Bpk.V selama ini menggunakan
cara KB sistem cabut untuk mencegah kehamilan. Ini adalah cara alami tanpa
menggunakan obat ataupun alat kontrasepsi. Ibu.S mengatakan bahwa menstruasinya
tidak teratur sejak usianya masih gadis. Terkadang dia menstruasi sekali dalam
2 bulan dan bahkan ada yang sekali dalam 3 bulan.
e. fungsi perawatan kesehatan
Ibu S mengatakan
bahwa sakit adalah tanda dan gejala yang tidak biasa nya dan anaknya tidak bisa
lagi bermain-main. Sedangkan sakit bagi keluarga bpk V bila anggota keluarga
mampu beraktivitas dan bermain-main.
Masalah kesehatan dalam keluarga bpkV jarang
mengalami penyakit yang berat,biasanya hanya sakit ringan.
·
Bpk V biasanya mengeluh kalau dia merasa capek, lelah, letih,lesu. Ini
karena kesibukan bpk V sendiri. Sebenarnya dia juga tidak menginginkan kerja
yang terlalu sibuk, namun karena tuntutan profesi,maka harus dijalaninya.
Biasanya rasa capeknya hilang setelah An. R
menginjak-injak tubuh bpk V. Bpk V dalam enam bulan terakhir tidak mengalami
penyakit yang serius. Hanya menderita flu disertai demam pada saat Hari Raya
Idul Fitri th 2006.Bpk V mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih
kadang juga minum madu + telur dan biasanya flu cepat hilang. Kalau
tidak,beliau minum parasetamol,pernah juga procold.tapi kalau makn procol
dengan jarak lima jam bpk V menjadi sakit kepala. Sejak itu dia biarkan sakit
kepalanya dan menghentikan minum obat luar. Bpk V mengatakan dulu sejak SD
menderita pembengkakan kelenjar. Lalu dia memeriksakan ke puskesmas tapi hanya
diberi suntikan saja,dan bpk V merasa tidak jauh lebih baik. Lalu dia
konsultasikan ke dokter bedah , menurut dokter tsb bpk V dianjurkan segera
dioperasi. Bpk V tidak menuruti perintah dokter
juga sering sakit kepala namun mencari pengobatan alternatif yaitu
dengan meminum air rebusan tanaman Binalu Limau Kapas. Setelah meminum rutin
dua kali sehari, pembengkakan kelenjar itu menjadi hilang. Bpk V juga pernah
menderita Tifus th 1997,menurutnya karena ia saat itu terlalu banyak ikut
kegiatan organisasi. Bpk V mengatakan bahwa dia tetap makan teratur namun
memang keadaan lingk kostnya yang tidak bersih yakni di blkg kampus UNP. Bpk V
memeriksakan ke bidan dan setelah di tes serologi kadar ....... >300. bpk V
mengatakan bahwa BABnya lancar yaitu dua kali sehari,kadang2 juga konstipasi.
Namun, menurutnya itu karena tergantung dari makanan.
·
Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena
perubahan cuaca seperti flu. Biasanya ibu S meminum obat tradisional
spt........., air kacang. Untuk mengatasi demam ibu S minum air bunga raya .
ibu S pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika mengikuti check up gratis
dekat rumahnyalalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut ibu S itu tidak
benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit2 sendi biasa yang menurut ibu
S itu karena kelelahan bekerja.
· An R pernah mencret selama tiga hari ketika
berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala.
Ibu S membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter
memberi An R obat Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R
menjadi karies. Satu bulan sebelum puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah
muntah karena kebanyakan makan mie sedap. An R juga pernah muntah ketika
bermain sama bpk V. Orangtuanya membawa An R ke RS. Yos Sudarso karena
penanganannya lebih cepat.
· An A yang baru berusia 8 bln belum pernah
mengalami pemyakit serius. Hanya menderita flu biasa sudah 3 x yakni ketika
umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6 januari 2007 . Ibu S membawa ke puskesmas
dan diberi obat batuk + obat demam anak.
VI. STERSS DAN KOPING KELUARGA
a. Stessor jangka pendek
Perubahan dalam
kesehatan anggota keluarga, yaitu ketika An R maupun An A yang tiba-tiba
menderita sakit. Ketika An R yang sudah beberapa kali muntah melalui kondisi yang bebeda-beda, sehingga membuat
ibu S bingung dan cemas. Selain itu An A
yang juga sakit flu saat pengkajian sudah 3 hari, yang sebelumnya An A juga
sakit flu seperti ini. Stess lain yang juga mempengaruhi yakni takut bila ada
gempa . Ini karena anaknya yang masih kecil-kecil
b. Stressor jangka panjang
Ibu S cukup
khawatir dengan tingkah An R yang sangat hiperaktiv , apalagi kalau An R sampai
mengganggu ketika ada tamu yang datang ke rumah dengan mengajak dan memaksa
untuk bermain bersamanya. Ibu S juga khawatir melihat An R yang sering marah
dan merasa tersaingi ketika ibu S lebih banyak bersama An A.
c. Kemampuan keluarga berespon
Terhadap stress
jangka pendek, yaitu ketika An.R maupun An.A sakit, keluarga akan membawa ke
pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, rumah sakit,maupun ke
tempet praktek dokter. Sedangkan untuk sterss gempa, seperti gempa yang menimpa
sumatera barat pada tahun 2004 kamaren, keluarga Bpk.V pergi mengungsi ke
RS.M.Djamil.
d. Strategi koping yang
digunakan
Bila mendapat
masalah, Bpk V dan Ibu S bersama-sama membicarakan dan mencari
penyelesaiannya.Ibu S dan Bpk.V tidaka berlarut0larut dalam menghadapi
permasalahan dan sering kali berinisiatif dengan kesadaran sendiri untuk
mengakhiri permasalahan.
e. Strategi adpatasi
disfungsional
Kadangkala, jika
Ibu.S mempunyai keiginan yang menurut dia baik, tetapi tidak disetujui Bpk.V,
Ibu.S akan tetap melakukan keinginannya tersebut tanpa sepengetahuan Bpk.V.Tapi
Kemudian Ibu.S berterus terang kepada Bpk.V.
VII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP
PETUGAS KESEHATAN YANG ADA
Keluarga merasa
pelayanan kesehatan yang didapatkan selama ini sudah cukup memuaskan dan tidak
ada masalah pada petugas kesehatan.Menurut Ibu.S petugas kesehatan cukup
ramah,walaupun ada beberapa petugas kesehatan yang cara bicaranya keras.Untuk
itu Ibu.S berharap agar pelayanan kesehatan mempertahankan mutu pelayanan
kesehatan.
Keluarga juga
sangat antusias jika diadakan lomba-lomba bayi dan balita sehat.Namun sayangnya
kegiatan tersebut jarang diadakan.Dan keluarga berharap pada petugas kesehatan
agar kegiatan tersebut lebih sering diadakan karena bisa menunjang perkembangan
kognitif maupun motorik anak-anaknya.
B. ANALISA DATA
NO
|
DATA PENUNJANG
|
MASALAH KEP
|
DIAGNOSA KEP
|
1.
|
DS:
a. Ibu. S mengatakan bahwa
An.R suka sekali memakan permen,coklat dan es
b. Ibu. S mengatakan bahwa
An.R menggosok gigi kadang hanya 1 x sehari
DO:
|
Resiko infeksi b.d karies dentis pada An.R
|
Resiko infeksi pada An.R keluarga Bpk.V b.d KMK
merawat anggota keluarga dengan masalah karies dentis
|
4 Komentar untuk "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN PRA-SEKOLAH"
File lengkap nya ada?
iya ini ada filenya gak ya? soalnya bagus banget
Anda harus tahu juga Manfaat Asuransi Kesehatan agar anda dan kleuarga terlindungi
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif : arena-domino.net
100% Memuaskan ^-^