BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan
keluarga yang dapat diikuti dengan stress dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi
seluruh anggota keluaga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh
anggota keluarga harus terlibat terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota
keluarga dapat memberi rasa aman ketik ibu merasa takut dan kwatir dengan
kehamilannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. TRIMESTER I
Trimester pertama merupakan periode
adaptasi. Respon yang muncul pada periode ini adalah sebagai berikut:
1. Ketidakyakinan/ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa
tidak yakin dengan kehamilannya dan berusaha untuk mengkonfirmasikan kehamilan
tersebut. Hal ini disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak
begitu jelas atau sedikit berubah. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang
bevariasi terhadap ketidak yakinan akan kehamilan.
Wanita hamil akan berusaha untuk mencari
kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan
berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil.
2. Fokus
pada diri sendiri
Awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus
pada dirinya sendiri, bukan pada janin. Ibu merasa bahwa janin merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari diri ibu, calon ibu juga mulai berkeinginan untuk
menghentikan rutinitasnya yang penuh tuntutan sosial dan tekanan agar dapat
menikmati waktu kosong tanpa beban. Banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur.
Perubahan fisik dan meningkatnya hormonal
menyebabkan emosi menjadi labil. Perubahan hormonal merupakan bagian dari
respon ibu terhadap kehamilan. Perubahan hormon ini dapat menjadi penyebab
perubahan mood, hampir sama seperti saat wanita mestruasi atau menopause. Mood
ibu hamil akan mudah sekali berubah-ubah. Perubahan ini seringkali membuat ibu
dan orang-orang di sekitarnya menjadi bingung.
3. Perubahan
seksual
Selama trimester I, seringkali keinginan
seksual wanita menurun. Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab pasangan
menghindari aktivitas seksual. Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah
mengalami keguguran.
Perubahan psikologis kehamilan trimester
pertama adalah:
- Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
- Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
- Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil
- Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libidoturun
- Khawatir kehilangan bentuk tubuh
- Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga
- Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
2. TRIMESTER
II
Kehamilan trimester kedua merupakan periode
kesehatan yang baik. Perubahan psiologis yang terjadi pada trimester kedua
adalah sebagai berikut:
A. Tanda-tanda
kehamilan secara fisik
Kehamilantrimester II, terlihat tanda-tanda
perubahan fisik yang jelas, sehingga dirasakan keberadaan janin.Tanda-tanda
tersebut diantaranya uterus yang membesar dengan cepat dan dapat dirasakan jika
di palpasi di daerah abdomen, naiknya berat badan, serta payudara yang mulai
membesar. Janin dapat terlihat jka dilakukan USG, sehingga dapat diperlihatkan gambar/video
janin di dalam kandungan kepada keluarga.
Pada tahap ini, sudah terasa pergerakan
dari janin.Hal tersebut membuat calon ibu menerima bahwa janin merupakan bagain
terpisah dari dirinya meskipun janin tetap saja bergantung pada dirinya.
B. Janin
sebagai fokus utama
Pada tahap ini, janin sudah menjadi fokus
utama dari ibu.Ibu mulai memperhatikan kesehatan dari janin. Ibu menjadi
tertarik akan informasi tentang diet dan perkembangan fetal. Pada trimester II
muncul quickening pada diri ibu, sehingga terjadilah reduksi waktu dan ruang,
baik secara geografik maupun sosial. Hal tersebut karena calon ibu telah lebih
mengalihkan perhatiannya kepada janin.Selain itu, calon ibu juga lebih
mendekatkan hubungan dengan ibu kandungnya atau wanita yang pernah atau sedang
hamil.
C. Citra
tubuh
Pada trimester II, perubahan bentuk tubuh
terjadi begitu cepat dan terlihat jelas. Perubahan yang terjadi mepiluti
pembesaran abdomen, penebalan pinggang, dan pembesaran payudara. Hal tersebut
semakin memastikan status kehamilan. Wanita merasa seluruh tubuhnya bertambah
besar dan menyita ruang yang lebih luas.Perubahan-perubahan ini akan diterima
dan dianggap sebagai suatu kebanggaan bagi pasangan suami dan istri. Akan
tetapi, sikap ini dapat berubah-ubah seiring dengan perkembangankehamilan.
D. Perubahan
seksual
Ketertarikan dan aktivitas seksual selama
masa kehamilan bersifat individual dan sulit ditebak. Bersifat individual,
karena ada pasangan yang puas dan ada yang tidak. Bersifat sulit ditebak,
karena perasaan seksual itu dapat sewaktu-waktu naik, turun, atau bahkan tidak
berubah.Aktivitas seksual tetap aman dilakukan jika tidak ada komplikasi pada
masa kehamilan.
Pada trimester II, terjadi peningkatan
sensitifitas dari labia dan klitoris, serta peningkatan lumbrikasi vaginal
sebagai hasil dari vasokongestipelvis. Selain itu, mual juga sudah tidak begitu
dirasakan. Hal tersebut menyebabkan timbul peningkatan sejahtera dan energi
yang akan meningkatkan keinginan seksual. Orgasme terjadi dengan frekuensi yang
lebih banyak dan dengan intensitas yang lebih besar selama kehamilan akibat
perubahan-perubahan di atas.Meskipun orgasmeakan menyebabkan kontraksiuterin
sementara, namun hal itu tidak akan melukai jika kehamilan masih dalam keadaan
normal.
Perubahan psikologis kehamilan trimester
kedua adalah:
- Ibu sudah mulai merasa sehat
- Mulai bisa menerima kehamilannya
- Merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya
- Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
- Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban
- Libido dan gairah seks meningkat
- Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dirinya
- Hubungan sosial meningkat dengan orang lain
- Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan peran barunya.
3. TRIMESTER
III
Pada trimester III, calon ibu akan semakin
peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan
lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada
janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi.
Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal
negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan
tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan
janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung
kepada pasangannya.
Pada trimester III ini, terutama pada
minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran membutuhkan lebih
banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan terjadi
sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa
pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.
Tidak semua wanita dapat mengekspresikan
perasaan ketergantungan terhadap pasangannya. Akan tetapi, tetap mengharapkan
bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya
tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita.
Beberapa wanita akan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan
penjelasan-penjelasan baru yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu,
penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu dapat
menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk
mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh anaknya setelah
dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat
tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa
menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan
aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan
menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang
terpisah semakin kuat dan meningkat. Peningkatan keluhan somatik dan ukuran
tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap
aktivitas seksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk,
& Jensen, 2005).
Perubahan psikologis kehamilan trimester
ketiga adalah:
- Rasa tidak nyaman kembali timbul
- Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
- Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
- Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
- Semakin ingin menyudahi kehamilannya
- Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
- Merasa kehilangan perhatian
- Tidak sabaran dan resah
- Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
- Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
- Libido menurun
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Trimester pertama merupakan periode
adaptasi. Respon yang muncul pada periode ini adalah sebagai berikut:
a. Ketidakyakinan/ketidakpastian
b. Fokus
pada diri sendiri
c. Perubahan
seksual
Kehamilan trimester kedua merupakan periode
kesehatan yang baik. Perubahan psiologis yang terjadi pada trimester kedua
adalah sebagai berikut:
a. Tanda-tanda
kehamilan secara fisik
b. Janin
sebagai fokus utama
c. Citra
tubuh
d. Perubahan
seksual
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat
0 Komentar untuk "TRIMETER PERTAMA MERUPAKAN PRIODE ADAPTASI"