Teori Organisasi



1.      Pengertian Visi
Visi dan Misi adalah landasan penyelenggaraan program sebuah instansi. Beberapa defenisi tentang visi diantaranya sebagai berikut:
1.      George  Barna  (1992)  menyatakan  bahwa  visi  adalah suatu  gambaran  mental  yang  jelas  mengenai  masa  depan yang  lebih  baik  yang  dikaruniakan  kepada  orang  tertentu karena pemahamannya yang akurat terhadap arti dan makna kehidupan,  citra  dan  pesan  diri  serta  kepekaan  terhadap situasi  yang  ada
2.      Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, Visi   adalah   kemampuan   untuk   melihat   pada   inti persoalan; pandangan; wawasan apa yang tampak dalam khayal; penglihatan atau pengamatan.  Atau kemampuan melihat gambaran / wawasan masa depan yang diinginkan berdasar penglihatan/pengamatan/perbandingan kondisi yang ada/ keadaan sekarang.
3.      H. Dawan Rahardjo, Visi  adalah  bayangan  tentang  masa  depan  organisasi, baik itu perusahaan atau lembaga
4.      Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
5.      Nawawi, Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

2.      Sumber Daya yang diperlukan untuk menjalankan visi
Pelaksanaan visi dan misi memerlukan:
1.  Penjadwalan: kapan dimulai dan kapan berakhir;
2.  Orang yang melaksanakan;
3.  Melakukan apa saja;
4.  Dukungan fasilitas kerja;
5.  Tanggung jawab dan tanggung gugat/akuntabilitas;
6.  Koordinasi, kerjasama, motivasi dan semangat.
Menurut Edwin A. Locke & Associates dalam bukunya yang berjudul Esensi Kepemimpinan, ada 6 (enam) hal penting yang perlu diperhatikan untuk menjalankan sebuah visi :
1.        Strukturisasi
Struktur organisasi sangat penting untuk menentukan bagaimana dan apakah visi organisasi itu bisa diraih.

2.        Memilih, Mengakulturasi dan Melatih Sumber Daya Manusia
Memilih dan mengembangkan para pengikut yang mampu dan berkemauan untuk bekerja demi meraih visi organisasi merupakan tugas kepemimpinan yang penting karena para pemimpin bergantung pada para pengikut untuk meraih sasaran yang telah ditetapkan. Apabila seorang pemimpin telah memilih para pegawai dengan kriteria yang benar, maka ia akan memiliki sumber daya untuk meraih visi organisasi.
Mengakulturasi adalah proses dimana budaya dan visi organisasi ditanamkan di dalam hati para anggota. Para pemimpin harus membuat ketetapan-ketetapan untuk proses ini. Untuk mengakulturasi para pengikut, para pemimpin harus mengartikulasikan visi mereka ke dalam filosofi yang ‘mudah dimengerti’ yang mengintegrasikan arah strategis dan nilai-nilai kultural. Para pemimpin harus secara terus menerus memotivasi para pegawai untuk merangkul visi itu.
Melatih dibutuhkan untuk membantu para anggota organisasi mempelajari letak kesesuaian mereka dengan visi dan sasaran organisasi, tanggungjawab dan tugas tertentu dari posisinya, apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana kinerja mereka diukur. Pada tingkat tertentu, akulturasi dan pelatihan bisa dijadikan satu. Sesi-sesi pelatihan memberikan kesempatan yang besar untuk mengajarkan nilai-nilai dan visi organisasi.
3.        Para pegawai
Para pegawai dari sebuah organisasi merupakan asset yang paling berharga agar organisasi tersebut meraih sasaran-sasarannya. Meskipun visi itu sendiri merupakan pendorong motivasi yang kuat bagi para individu, visi saja tidak cukup untuk mempertahankan kerja keras dalam jangka panjang atau ketika halangan dan problem muncul ke permukaan. Peranan pemimpin sangat penting untuk memotivasi dan menyemangati mereka untuk terus maju. Peran pemimpin yang efektif untuk memotivasi anggota tim nya adalah menjadi ‘role model’ atau memberikan teladan, membangun percaya diri dan memberikan ‘reward and punishment’ yang jelas.
4.        Mengelola informasi
Mengelola informasi berkaitan dengan berbagai aspek dari tanggung jawab dan aktivitas pemimpin, seperti pengkajian dan pemantauan umpan balik, perencanaan dan pengambilan keputusan. Seorang pemimpin harus menyediakan banyak waktunya untuk menghimpun informasi dan mengolahnya menjadi suatu bahan untuk pengambilan keputusan. Seorang pemimpin haruslah menciptakan suatu lingkungan yang menghargai upaya ’mendengarkan’.. Hal lain yang juga penting adalah melakukan penyebaran informasi. Seorang pemimpin yang cerdik akan memanfaatkan penyebaran informasi secara efektif. Pemimpin harus memastikan bahwa anggota timnya mempunyai informasi yang up to date yang diperlukan untuk meraih sasaran. Penyebaran informasi justru akan memotivasi para pegawai, semakin terbuka sikap seorang pemimpin, maka para pegawai juga akan semakin bertanggung jawab terhadap tugas mereka.
5.        Membangun tim
Membangun tim yang solid harus dimulai dari manajemen puncak karena kinerja sebuah organisasi sangat bergantung pada kualitas manajemen tingkat tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para pemimpin untuk memperkecil kesenjangan yang ada adalah dengan melakukan :
·        melatih manajer untuk keahlian dan pengetahuan tertentu yang kurang dikuasainya
·        mengganti manajer – manajer yang yang tidak menganut nilai-nilai organisasi
·        merekrut manajer-manajer yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang tidak dikuasai oleh tim manajemen lain

6.    Mendorong perubahan
Seorang pemimpin yang efektif memprakarsai dan mendorong perubahan dan inovasi. Seorang pemimpin harus mampu menyiapkan anggota timnya agar siap menghadapi setiap perubahan.

Contoh Visi Balai Lingkungan Hidup
Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama dengan melibatkan seluruh eksponen pegawai di lingkungan BLH Kabupaten Bantul, visi BLH Kabupaten Bantul adalah :
"Terwujudnya Bantul yang bersih, sehat, sejuk dan lestari melalui BLH sebagai Instansi yang proaktif di bidang Pengendalian Dampak Lingkungan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat".
Adapun sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan visi yaitu:
  1. didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan pelayanan masyarakat
2.      aparatur (pimpinan dan pegawai) yang berkualitas
  1. Mewujudkan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
  2. Pelestarian keanekaragaman hayati
0 Komentar untuk "Teori Organisasi"

Back To Top